PEMESANAN CUPANGShoopie : iim_betta_fish

PEMESANAN CUPANGShoopie : iim_betta_fish
Recent Articles

Monday, April 11, 2016

Jenis-Jenis Ikan Hias

Monday, April 11, 2016 - 0 Comments

     Negeri ini memiliki banyak jenis ikan hias air tawar. Menurut catatan KKP, terdapat lebih dari 1.100 spesies ikan hias air tawar yang diperdagangkan secara global. Dari jumlah itu, negeri kita memiliki 400 spesies. Namun hanya sekitar 90 spesies yang dibudidayakan masyarakat.
Ikan hias air tawar lebih mudah dibudidayakan dibanding ikan laut. Teknologinya sederhana dan biayanya murah. Sehingga banyak dilakukan dalam skala usaha rumahan. Berbeda dengan ikan hias air laut yang memerlukan fasilitas padat modal.
Ikan hias air tawar asli Indonesia yang menjadi primadona adalah ikan arwana dan cupang. Sedangkan ikan asal negara lain yang bisa didomestikasi dan cukup popular dibudidayakan di Indonesia antara lain koki, koi, discus dan guppy.

Jenis paling populer

Tidak semua ikan hias dibudidayakan secara masif, ini terkait dengan pangsa pasar dan tingkat kesulitannya. Berikut ini beberapa jenis ikan hias air tawar yang paling banyak dibudidayakan dan diperdagangkan secara meluas di Indonesia:

1. Ikan koi

Ikan koi atau Cyprinus carpio L pertamakali dipopulerkan di Jepang. Sekitar tahun 1820-an para penangar ikan negeri sakura berhasil menyilangkan beberapa strain ikan mas menjadi ikan dengan warna merah dan putih yang menarik. Ikan hasil persilangan ini dikenal dengan nama koi. Kemudian tahun-tahun berikutnya berkembang ikan koi dengan berbagai varian warna menarik lainnya.
 
 
Ikan koi merupakan ikan hias air tawar yang cocok dipelihara di kolam bukan akuarium. Karena daya tarik ikan koi terdapat pada warna-warni yang indah bila dilihat dari atas. Selain itu, ikan koi juga memerlukan ruang gerak yang luas. Jenis ikan hias air tawar ini cukup mudah dikembangbiakan, namun sulit mendapatkan koi berkualitas.
Untuk mengetahui lebih detail mengenai budidaya koi, silahkan baca panduan teknis budidaya ikan koi.
Panduan teknis budidaya ikan koi

2. Ikan cupang

Ikan cupang atau Betta sp. merupakan salah satu jenis ikan air tawar endemik negara-negara di Asia Tenggara. Ikan ini berkembang baik di rawa-rawa daerah tropis. Ikan cupang sanggup hidup dalam volume air yang sedikit dan minim oksigen. Cupang dapat dipelihara dalam toples kecil dan tidak perlu mesin penghasil gelembung (aerotor).
Ikan cupang dipelihara sebagai ikan hias dan ikan aduan. Selain warna sisik dan siripnya yang berkilauan, ikan ini mempunyai sifat agresif. Cupang bisa merobek-robek sesamanya dalam pertempuran yang berlangsung berjam-jam lamanya.
Ikan cupang sangat mudah dibudidayakan. Tidak memerlukan fasilitas mahal dan bisa dilakukan dalam skala rumahan. Baca cara praktis budidaya ikan cupang.
Jenis-jenis ikan hias air tawar

3. Ikan arwana

Nama latin ikan hias air tawar ini adalah Scleropages sp. Arwana merupakan salah satu ikan endemik Indonesia. Ikan ini banyak ditemukan di perairan air tawar Kalimantan dan Papua. Dahulu, ikan arwana didapat dari perburuan di alam bebas. Namun saat ini sudah bisa dibudidayakan.
Ikan arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang berharga tinggi. Harga per ekornya mencapai jutaan rupiah, terutama untuk jenis-jenis tertentu. Sentra produksi ikan arwana ada di Kalimantan dan Sumatera.
Jenis-jenis ikan hias air tawar

4. Ikan koki

Ikan koki (Carrasius auratus) masih satu keluarga dengan ikan mas. Pertamakali dikenal sebagai ikan hias di Cina. Namun yang mempopulerkan ikan koki adalah bangsa Jepang. Dari negeri ini, ikan koki menjadi semakin variatif dengan berbagai warna dan bentuknya.
Ikan koki sudah lama masuk ke Indonesia dan dibudidayakan meluas. Sentra produksi koki terbesar ada di Tulungagung, Jawa Timur. Kota ini memproduksi lebih dari 55 juta ekor ikan koki setiap tahunnya. Sebagian besar ditujukan untuk pasar domestik, sebagian lainnya untuk ekspor.
Jenis-jenis ikan hias air tawar

5. Ikan guppy

Ikan guppy (Poecilia reticulate) merupakan ikan asli wilayah Amerika Tengah dan Selatan. Ikan ini sangat mudah beradaptasi sehingga penyebarannya bisa meluas ke seluruh bumi. Masuk ke Indonesia sekitar tahun 1920-an. Saat ini guppy bisa ditemukan dengan mudah di perairan air tawar di Indonesia.
Ikan guppy merupakan jenis ikan hias air tawar yang gampang dibudidayakan. Bereproduksi secara internal dengan melahirkan anak. Guppy kawin dengan memasukan organ gondopodium yang berada pada sirip anal ke dalam organ telur betina.
Ikan betina mempunyai kemampuan untuk menyimpan sperma dalam tubuhnya. Sehinga bisa hamil hingga 3 kali dalam satu kali perkawinan. Jarak antar kehamilan berlangsung 1-5 minggu. Seekor indukan betina dapat menghasilkan sekitar 30-100 burayak dalam satu kali kelahiran.
Untuk mengetahui lebih detail bagaimana ikan ini dibudidayakan, silahkan baca teknik budidaya ikan guppy.
ikan hias air tawar

6. Ikan louhan

Ikan louhan termasuk dalam keluarga Cichild dan tidak ditemukan di alam bebas. Ikan hias air tawar ini merupakan hasil persilangan dari berbagai jenis ikan Cichlid. Louhan pertama kali dikembangkan di Malaysia. Banyak orang menyukai ikan ini karena warna sisik dan benjolan dikepalanya. Selain di Malaysia, ikan ini dikembangkan juga di Taiwan.
Kini ikan louhan menyebar ke berbagai negara. Iklan louhan mempunyai sifat agresif dan bila lepas ke perairan umum bisa menjadi predator bagi ikan lainnya. Banyak kritik yang dialamatkan pada ikan ini, diantaranya dianggap merusak strain-strain ikan Cichlid.

7. Ikan discus

Ikan discus (Symphysodon discus) berasal dari perairan Amazon. Disebut discus karena bentuknya seperti piringan (disc) dengan warna-warni yang atraktif. Pembawaan ikan hias air tawar ini sangat tenang dan gerakannya lembut, sehingga disebut raja akuarium. Ikan yang paling besar bisa mencapai diameter 15 cm.
Discus cocok dikembangbiakan di iklim tropis dengan suhu air 25-30oC. Untuk pemeliharaan dalam akuarium harus sedikit telaten, karena ikan discus mudah stress.

Jenis-jenis ikan hias air tawar
Perkembangan pasar ikan hias air tawar

    Secara global perdagangan komoditas ikan hias air tawar jauh lebih besar dari ikan hias air laut. Pangsa pasarnya mencapai 85%. Hal ini terjadi karena ikan hias air tawar kebanyakan bisa dibudidayakan, sementara ikan hias air laut lebih banyak dari hasil tangkapan. Semakin hari permintaan ikan hias air tawar semakin terus meningkat. Mungkin karena harganya yang relatif lebih murah dari ikan hias air laut.
Pada beberapa dasawarsa kebelakang, Indonesia hanya mengekspor ikan hias ke Singapura. Dari Singapura ikan-ikan ini diekspor lagi ke berbagai negara. Namun saat ini, ekspor kita sudah menembus 60 negara dengan nilai lebih dari 50 juta dolar AS dan peningkatan sekitar 9% per tahunnya. Indonesia pun selalu menjadi 5 besar eksportir ikan hias dunia.
     Dari sisi keragaman ada lebih dari 300 jenis ikan hias air tawar maupun laut yang menjadi andalan ekspor. Biasanya ikan hias yang layak ekspor diseleksi berdasarkan enam kriteria, yakni ukuran, jenis, keseragaman, keunikan bentuk dan warna, bebas penyakit, dan daya adaptasi.

Persyaratan Menjadi Kawasan Minapolitan

DASAR HUKUM
KEPMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR KEP.41/MEN/2009 TENTANG PENETAPAN LOKASI MINAPOLITAN
KEPUTUSAN DIRJEND. PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR KEP.45/DJ-PB/2009
SURAT DARI DKP DIRJEND. PERIKANAN DAN BUDIDAYA DIREKTUR PRASARANA DAN SARANA BUDIDAYA TENTANG :
PENGEMBANGAN SENTRA PRODUKSI PERIKANAN YANG BANKABLE
DITETAPKAN MELALUI KAWASAN MINAPOLITAN
DAN MENYUSUN MASTERPLAN KAWASAN TERPILIH
MEWUJUDKAN RENCANA DALAM KEGIATAN NYATA DI LAPANGAN

PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
PENDAHULUAN
TUJUANNYA UNTUK MENDORONG PERCEPATAN PENGEMBANGAN WILAYAH DENGAN KEGIATAN PERIKANAN SEBAGAI KEGIATAN UTAMA
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN DAN TARAF HIDUP MASYARAKAT HINTERLAND
YANG DIKEMBANGKAN TIDAK SAJA ON FARM TETAPI JUGA OFF FARM SEPERTI SARANA PERIKANAN DAN JASA PENUNJANG LAINNYA

SASARAN MINAPOLITAN
MENINGKATKAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS KOMODITAS PERIKANAN BUDIDAYA SERTA PRODUK OLAHAN HASIL PERIKANAN
PENGUATAN KELEMBAGAAN PEMBUDIDAYAAN IKAN
PENGEMBANGAN SISTEM MINABISNIS ( AGROINPUT, PENGOLAHAN HASIL, PEMASARAN DAN PENYEDIA JASA)
PENGEMBANGAN LEMBAGA PENYULUHAN TERPADU
IKLIM YANG KONDUSIF BAGI USAHA DAN INVESTASI
PENINGKATAN SARANA SOSIAL SEPERTI PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
PENINGKATAN SARANA :
JARINGAN JALAN
IRIGASI
PASAR
AIR BERSIH
LISTRIK
PEMANFAATAN AIR LIMBAH DAN SAMPAH

PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
PENGERTIAN
TERDIRI DARI KATA MINA ARTINYA IKAN DAN POLITAN ARTINYA KOTA, JADI MINAPOLTAN ADALAH KOTA PERIKANAN
CIRI KAWASAN MINAPOLITAN
SEBAGIAN BESAR MASYARAKAT MEMPEROLEH PENDAPATAN DARI KEGIATAN MINABISNIS
KEGIATAN DIKAWASAN DIDOMINASI OLEH KEGIATAN PERIKANAN (INDUSTRI PENGOLAHAN, PERDAGANGAN)

PERSYARATAN KAWASAN MINAPOLITAN
MEMILIKI LAHAN DAN PERAIRAN YANG SESUAI UNTUK PENGEMBANGAN KOMODITAS PERIKANAN
MEMILIKI SARANA UMUM LAINNYA SEPERTI TRANSPORTASI, LISTRIK, TELEKOMUNIKASI, AIR BERSIH DLL
MEMILIKI BERBAGAI SARANA DAN PRASARANA MINABISNIS, YAITU :
PASAR
LEMBAGA KEUANGAN
KELOMPOK BUDIDAYA
BALAI BENIH IKAN
PENYULUHAN DAN BIMBINGAN TEKNIS
JARINGAN JALAN, IRIGASI

BATASAN KAWASAN MINAPOLITAN
DITENTUKAN HANYA OLEH ECONOMIC OF SCALE DAN ECONOMIC OF SCOPE

PERENCANAAN
PROSES PERENCANAAN
SOSIALISASI PROGRAM KEPADA SELURUH STAKEHOLDERS
MENETAPKAN KAWASANMELALUI KELAYAKAN YANG CERMAT (KELAYAKAN EKONOMIS, TEKNIS, SOSIAL BUDIDAYA DAN LINGKUNGAN HIDUP)
INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI WILAYAH TERPILIH (ANALISA TATARUNAG, POTENSI, SOSIAL BUDAYA DAN KAPASITAS SDM)
MENYUSUN RENCANA PROGRAM

TAHAP PERENCANAAN
DILAKSANAKAN SECARA BERTAHAP BAIK JANGKA PANJANG, MENENGAH DAN PENDEK
PENETAPAN LOKASI CALON KAWASAN MINAPOLITAN
PENETAPAN KAWASAN OLEH PEMERITAH KOTA BATAM, MASYARAKAT (DPRD)
PENETAPAN BERDASARKAN PADA;
USULAN MASYARAKAT
HASIL STUDI KELAYAKAN
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN BERDASARKAN RUTR PADA RTRW
FASILITASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN DAN SHARING PEMBIAYAAN PROGRAM DIBAHAS BERSAMA ANTARA PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI DAN PEMERINTAH DAERAH (KAB/KOTA)

INDIKATOR KEBERHASILAN
DAMPAK
PENDAPATAN MASYARAKAT PEMBUDIDAYA MENINGKAT 5 % DI KAWASAN MINAPOLITAN
PRODUKTIVITAS PERIKANAN MENINGKAT 5%
INVESTASI MASYARAKAT MENINGKAT 10 %
KEGIATAN IKUTAN TUMBUH SUMBUR DISEKITAR KAWASAN
OUT PUT
80 % KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN, KOPERASI DAN KELOMPOK USAHA MAMPU MENYUSUN USAHA BERORIENTASI PASAR DAN LINGKUNGAN
TIAP KELURAHAN MENYUSUN PROGRAM RENCANA SECARA PARTISIPATIF DAN DISETUJUI BERSAMA
MATRIK PROGRAM JANGKA PANJANG, DED DISETUJUI BERSAMA UNTUK DILAKSANAKAN (70 % TERLAKSANA DIKAWASAN MINAPOLITAN)
TIM PENYULUH TERBENTUK
80 % PEMBUDIDAYA IKAN YANG MAJU MENJADI TEMPAT BELAJAR BAGI YANG LAINNYA

Monday, April 4, 2016

Pasar Ikan Hias Parung

Monday, April 4, 2016 - 0 Comments

Facebook Twitter Email Print Compact 
Ratusan orang sepanjang hari memadati jejeran lapak beratap seng di areal seluas 30 meter x 20 meter. Setelah bertransaksi dengan penjaga atau pemilik lapak, para pengunjung tersebut beranjak pergi sembari menenteng buntalan plastik berisi air dan ikan hias.
Mereka bukan hanya dari kalangan penggemar ikan hias piaraan di rumah, melainkan juga para pedagang. Porsi eceran atau kulakan (grosir) berbaur dalam hiruk pikuk transaksi.
Begitulah sekelumit kesibukan di Pasar Ikan Hias Parung di Desa Waruh, Kecamatan Parung, Bogor, Jawa Barat. Sejak berdiri 10 tahun silam, tempat ini sudah sohor sebagai sentra ikan hias. Selain karena dekat dengan empang-empang pembibitan ikan hias, lokasinya pun mudah dijangkau warga Jakarta dan sekitarnya. Tempatnya terhubung dengan jalan raya biasa dan Tol Jagorawi dengan keluar di Sentul.
Lokasinya tidak jauh dari Pasar Tradisional Parung (jalan poros Jakarta-Bogor). Memang sedikit menjorok 200 meter ke dalam dari Jalan Raya Parung. Tidak ada plang petunjuk khusus tentang lokasinya. Namun, itu bukan penghalang bagi pengunjung untuk menjangkaunya.
Jika Anda melintas dari arah kawasan Lebak Bulus, Ciputat, Sawangan, lalu menuju arah Bogor, Anda sebetulnya sudah berada dalam radius pasar ini. Setelah menembus kemacetan lalu lintas di depan pasar tradisional Parung, cobalah kurangi kecepatan, lalu menepikan kendaraan.
Begitu Anda menyebut pasar ikan hias, orang-orang di sebuah mulut gang dengan sigap dan ramah menunjukkan tempatnya.
Sore itu, Minggu (16/8), Pasar Ikan Hias masih dipadati puluhan pembeli dan pedagang. Bau anyir dan genangan air tidak membuat Dodi Hafidz (45) risi melangkah dari lapak ke lapak. Warga Depok, Jawa Barat, itu sedang mencari beragam ikan hias kegemarannya.
Satu jam sudah Dodi mengamati ikan cupang yang berada dalam kantong plastik putih. Matanya melirik seolah mengikuti kibasan ekor ikan cupang yang berwarna-warni menawan.
Sudah sembilan tahun Dodi rutin mengunjungi pasar tersebut. "Bagi saya, ikan hias itu penghilang stres. Apalagi pusing ngurusin bisnis," kata Dodi yang bekerja sebagai wiraswasta.
Menurut dia, ikan hias di Parung relatif murah dan variatif ketimbang tempat lain. Misalnya, ikan cupang half moon yang ia beli di pasar itu hanya sekitar Rp 2.000, sementara di pasar ikan hias Jatinegara bisa mencapai sekitar Rp 5.000.
Seiring perjalanan waktu, kegemaran Dodi meningkat menjadi aktivitas usaha. Ia perlahan mulai berdagang ikan cupang. Ikan cupang dan ikan koi diambil dari Parung, lalu dijualnya kembali ke sejumlah wilayah. Pelanggannya bahkan ada yang dari wilayah Kalimantan.
Dengan bangga ia menuturkan, dari setiap transaksi untungnya bisa mencapai Rp 2 juta untuk 2.000 ikan cupang.
Beragam
Koi, cupang, black ghost, louhan, red pinsa, arwana, dan botia adalah beberapa jenis ikan hias yang bisa ditemukan di sini. Wadahnya pun beragam. Selain dibungkus dalam kantong plastik, beberapa ikan hias juga diceburkan ke beberapa kolam seluas sekitar 50 cm x 50 cm.
Ikan tersebut didapatkan dari beberapa petani ikan hias di sekitar Bogor, seperti daerah Babakan. Pedagang di pasar tersebut juga berasal dari sejumlah daerah, seperti Bogor dan Sukabumi.
Beberapa pedagang juga membawa ikan hias, seperti ikan koi dan ikan nila, langsung dari daerahnya. Kahfi Sulaeman (44), misalnya, membawa dagangannya dari Sukabumi, Jawa Barat, setiap subuh dan menjualnya hingga petang.
"Dulu, pedagang ikan hias hanya bisa dihitung dengan jari dan berjualan di pinggir jalan Pasar Parung," katanya sembari mengangkat ikan hias dagangannya ke mobil pikap. Sedikitnya, sehari ia mampu meraup omzet sekitar Rp 5 juta.
Cikal bakal pasar ikan hias ini telah muncul awal 1990-an. Namun, kala itu para pedagang hanya berjualan di pinggir jalan dan mengganggu arus lalu lintas. Barulah pada 2005 mereka disatukan dalam satu tempat.
Kini, pasar ikan hias ini dihuni sekitar 200 pedagang. Awalnya, pasar tersebut terus hidup 24 jam setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Namun, secara perlahan, sesuai permintaan pembeli yang berasal dari luar Bogor, waktu operasi tersebut berubah menjadi Minggu, Selasa, dan Kamis. Aktivitas dimulai pada pagi hingga malam hari.
"Pasar itu buka tiga kali seminggu karena ikan hias tidak boleh berada dalam kantong selama dua hari. Bisa-bisa ikan stres," kata Damo Asmarudin (56), Kepala Pengelola Pasar Ikan Hias Parung.
Ia menuturkan, meski bukan sumber petani ikan hias, Parung menjadi tempat berkumpulnya para pencinta ikan hias dari Jakarta dan sekitarnya.
Bisa jadi biaya sewa lapak yang relatif terjangkau ikut menjadi faktor yang mendukung. Biayanya hanya Rp 1 juta per tahun.
Pasar ini dibangun atas swadaya pedagang dan pengelola, bukan pemerintah daerah.
Promosi tentang pasar tersebut santer dari mulut ke mulut di antara sesama komunitas penggila ikan hias. Menurut Damo, transaksi di pasar itu bisa mencapai Rp 800 juta saat hari operasi.
Malam menjemput petang. Sinar lampu mulai menyinari lapak-lapak. Terpancarlah pesona dan kelincahan ikan koi dan ikan cupang. Pembeli pun tak kalah lincah berseliweran, lalu bertransaksi dengan pemilik lapak.
 

Mengenal Komunitas Pecinta Hewan asal Kota Bogor


LIHAT JUGA
Komunitas Pencinta Ikan Cupang
Info Ikan Hias

   Mata kuliah Komunikasi Kelompok saya dapatkan pada saat semester dua yang salah satu tugasnya adalah mengenal suatu komunitas tertentu dan mewawancarai komunitas tersebut. Tugas ini diperuntukan untuk kelompok, dan ketika kelompok dibentuk saya berkesempatan bekerja sama dengan teman-teman baru kelompok saya yaitu ada Anggraeni Hanna, Febriyanti, Silvi Yurisa dan Zilsy Zikrina. Begitu banyak komunitas yang terdpat di kota Bogor sehingga agak sulit untuk mencari komunitas yang sesuai untuk kelompok kami. Dari kelompok yang ada, mereka mewawancarai komunitas seperti, komunitas gingerboard, komunitas vespa, komunitas panjat tebing dan lain-lain. Lalu kelompok kami memutuskan untuk mencari komunitas yang sesuai dengan kami yang semua anggota nya menyukai hewan. Pada akhirnya kami memilih komunitas pecinta hewan yang ada di kota Bogor, yaitu Komunitas Careuh Kujang. Dan pada saat itulah kami menemui komunitas ini yang biasanya mengadakan gathering diberbagai tempat di kota Bogor salah satunya di Taman Kencana dan Plaza Ekalokasari.

Bedasarkan informasi yang kami dapat saat mewawancari salah satu anggota komunitas Careuh Kujang adalah :

1. Latar belakang terbentuknya Komunitas Careuh Kujang

Bales dalam catchcart dan samovar (1947) mendefinisikan kelompok sebagai sejumlah orang yang terlibat dalam interaksi satu sama lain dalam satu pertemuan yang bersifat tatap muka, dimana setiap anggota kelompok mendapat kesan atau peningkatan antara satu sama lainya yang cukup jelas, sehingga angota-anggota kelomopok, baik pada saat timbulnya pertanyaan maupun sesuadahnya, dapat memberikan tanggapan kepada masing-masing sebagai perseorangan.

Alasan kami membentuk kelompok pecinta hewan ini karena masing-masing anggota mempunyai alasan yang sama dalam menentukan kegemaran masing-masing. Selain itu, kelompok pecinta hewan sangat memberikan dampak yang positif dan bermanfaat bagi anggota maupun masyarakat.

2. Profil anggota Komunitas Careuh Kujang

      Komunitas ini terdiri atas anggota-anggota yang memiliki kesayangan terhadap hewan yang sangat tinggi. Yang tergabung dalam komunitas ini pun berasal dari kalangan yang beragam, di mulai dari pelajar SMP, SMA, mahasiswa sampai orang-orang yang telah memiliki pekerjaan pun ikut bergabung dalam komunitas pecinta hewan ini. Mereka tergabung atas satu persamaan yaitu orang-orang yang sangat peduli dan sayang terhadap hewan. Jumlah anggota komunitas pecinta hewan ini kurang lebih enam puluh orang.
3. Aktifitas / Kegiatan Komunitas Careuh Kujang
    Komunitas ini mempunyai jadwal rutin dan teratur, biasanya menetapkan jadwal untuk berkumpul rutin pada hari jumat setiap dua minggu sekali. Kegiatan yang dilakukan pada saat berkumpul yaitu saling berbagi mengenai hal-hal baru mengenai hewan, saling bertanya dan memberikan masukan mengenai permasalahan seputar hewan yang dipelihara. Dalam perkumpulan ini pertemuan tatap muka sangat penting, karena disinilah kesempatan mereka untuk mengembangkan komunitas mereka ini.

         Kegiatan yang lain yaitu komunitas hewan ini sering melakukan acara bakti sosial untuk membantu saudara yang kurang mampu. Kegiatan sosialisai ini dilakukan disuatu tempat umum dan mereka membawa hewan peliharaan mereka masing-masing untuk menarik masyarakat, sehingga mereka bisa mengumpulkan dana untuk acara bakti sosial yang mereka adakan. Kelompok ini sering mengikuti lomba dan festival. Untuk lomba-lomba itu sendiri biasanya ditentukan berdasarkan jenisnya. Misalnya saja pada saat perlombaan yang diadakan untuk musang, kelompok musang mereka pun mengikuti lomba ini dan mendapatkan juara satu di BNR.

4. Hambatan yang pernah di hadapi Komunitas Careuh Kujang

Hambatan yang biasanya mereka alami datang dari anggota kelompok. Setiap anggota kelompok mempunyai ego masing-masing. Berdasarkan penuturan salah satu anggota komunitas, ada beberapa anggota kelompok yang kurang sadar untuk datang dan menghadiri pertemuan rutin. Adapula perselisihan paham yang di dasarkan pada kemauan individu yang berbeda. hal ini diakibatkan oleh beragamnya watak individu perorangan. Permasalahanya yaitu hanya dalam penyatuan pendapat. Terkadang ada permasalahan yang dialami dari hewan itu sendiri, ketika hewan itu sedang mengalami depresi. Anggota kelompok harus mulai melatih ataupun menjinakan nya.

5. Prestasi yang pernah di raih oleh Komunitas Careuh Kujang


     Komunitas ini telah beberapa kali mendapatkan juara yaitu, juara pertama dalam perlombaan musang. Selain itu mereka juga mendapatkan juara 3 musang bulan di WTC. Untuk hewan jenis lainnya pun ada yang mengikuti lomba dan mendapatkan juara, seperti juara satu sugar glaider. Hal ini membawa semangat sendiri bagi anggotanya untuk berprestasi bersama hewan-hewan kesayangan mereka.



DOKUMENTASI



























Kesimpulan kami adalah bahwa banyak anggapan masyarakat yang keliru akan keberadaan hewan yang dianggap berbahaya, seperti ular, musang, otter dan hewan lain nya. Komunitas Careuh Kujang ini, memberikan pengetahuan dan kegiatan yang bermanfaat untuk mengenal lebih dekat dengan hewan ciptaan Tuhan yang sangat luar biasa tersebut.

BACA SELENGKAPNYA DISINI !!!

Olahraga Ekstrim Remaja Palestina

LIHAT JUGA
Parkour Bandung
Parkour Bogor
Parkour Indonesia


Sunday, April 3, 2016

Sentra ikan hias Parung: Menuju mancanegara

Sunday, April 3, 2016 - 0 Comments

Sentra ikan hias Parung: Menuju mancanegara (2)

Bukan hanya penggemar dan pedagang ikan hias, para eksportir ikan hias juga menjadi pelanggan setia di sentra ikan hias di Pasar Parung, Bogor. Mereka mencari pasokan ikan hias untuk diekspor ke sejumlah negara. Sekali kulakan, mereka memborong ratusan ekor ikan hias dari berbagai jenis di sentra yang buka tiga kali sepekan ini.

Bukan cuma beraneka jenis, harga ikan hias di sentra ikan hias Pasar Parung, Bogor juga terbilang miring. Tak heran, banyak pedagang yang berbelanja ikan hias ke sentra ini.

BACA SELENGKAPNYA

Saturday, April 2, 2016

Gunung Peyek

Saturday, April 2, 2016 - 0 Comments

  Parung, 02/04/16. Satu tempat wisata yang berada di sekitar Taman Wisata Tirtasanita. Selain Gunung Kapur dan Gunung Panjang yang berada di sekitar Taman Wisata masih ada 1 lagi yang tertinggal dan belum banyak orang yaitu Gunung Peyek. Memang gunung peyek terletak di tengah sawah yang berjarak sekitar 500 meter dari taman wisata Tirtasanita. tepatnya berada di Desa Cogreg Kec. Parung Kab. Bogor.
   Selain dijadikan tempat bermain disore hari oleh warga sekitar, saat ini gunung peyek sudah bayak dikunjungi oleh wisatawan yang penasaran dengan keindahannya. Gunung peyek mempunyai 3 Lubang yang berada di atas gunung yang berfungsi untuk berendam dan sekedar mandi air belerang.
  selain letak yang berada di tengah persawahan warga tempat ini juga belum ada fasilitas parkir, tempat berteduh dan lain-lain, karena memang belum di kelola dan untuk menikmati keindahannya tidak dipungut biaya. dan hanya sekedar membayar parkir di halaman rumah warga sekitar yang jaraknya sekitar 200 meter.

AKSES MENUJU GUNUNG PEYEK
   Ada dua akses menuju gunung peyek yang paling terdekat :
1. Melalui Gg. Jamblang (samping SD Muhamamdiyah 58) jika anda melintas Jl. Raya Pahlawan/Ciseeng-Parungpung dan Gg. Irbi (samping Perguruan Muhammadiyah Parung) Jika anda melalui Jl. H. Mawi. dan jalan menuju Gunung peyek hanya bisa dilalalui oleh kendaraan Roda dua/Sepeda Motor. dan parkir di Kp. Pulo Ds. Bojong Indah Kec. Parung kab Bogor.

2. Melalui Parkir Gn. Kapur mengambil arah ke Komplek Militer KZI NUBIKA setelah itu ambil arah kanan ke arah Kp. Jeletreng dan setelah itu anda bisa tanya kemana arah Gunung Peyek atau Gunung Kukusan orang sekitar menyebutnya. dan Titipkan kendaraan anda di rumah warga bisa kendaraan roda dua atau roda empat. pastikan anda parkir di jarak terdekat dengan gunung peyek yaitu di Kp. Jeletreng Ds. Cogreg Kec. Parung Kab. Bogor.

3. Jika anda Merasa kesulitna mengakses tempat ini silahkan hubungi saya BB : 7cfeaa59 Whatsapp : 08892614266

Friday, April 1, 2016

Parung Surga Ikan

Friday, April 1, 2016 - 0 Comments

    Tawar-menawar antara pembeli dan penjual setiap hari mewarnai Pasar Ikan Parung. Pasar seluas kurang lebih 800 meter persegi di kawasan Parung, Bogor, Jawa Barat, memang dikenal sebagai pusat perdagangan ikan hias. Beragam ikan ditawarkan seperti koki, arwana, blackghost, dan banyak lagi. Pehobi ikan hias di sekitar Jakarta pun kerap berburu di pasar ini.
Walau dikenal sebagai pasar ikan hias, tempat ini juga menjual jenis-jenis ikan konsumsi seperti lele, mujair, gabus, hingga lobster. Sebagian ikan-ikan tersebut ditempatkan pada kolam buatan berbentuk kotak-kotak kecil atau kantong-kantong plastik. Pembeli tinggal memilih ikan yang dicarinya.
Soal harga, berlaku tawar-menawar seperti pasar tradisional pada umumnya. Jadi pandai-pandailah menawar agar tak membeli dengan harga mahal. Sekadar panduan, para pedagang biasanya menawarkan harga 25 hingga 50 persen di atas modal. Sekantong ikan red pinsa isi 10 ekor misalnya dijual Rp 15.000 sedang sekantong ikan lemonsie isi 25 ditawarkan dengan harga Rp 25 ribu. Transaksi berlangsung relatif cepat. Sekali memutuskan tidak membeli, beberapa menit kemudian ikan sudah berpindah tangan ke peminat lain.
    Pembeli juga bisa menemukan tanaman air untuk pemanis akuarium serta anakan kura-kura Brasil maupun penyu di pasar ini. Bila berminat mencari ikan hias dengan harga miring, Pasar Ikan Parung jawabannya. Namun perlu diketahui pasar ini hanya buka tiap Senin, Rabu, dan Jumat mulai pukul 04.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Gunakan juga sepatu boot karena pasar ikan ini becek.
Selain ikan, akuarium juga pantas menjadi perhatian. Belakangan ada trend baru untuk mengisi akuarium yaitu aquascape. Teknik ini mengisi akuarium dengan berbagai jenis tanaman air seolah memindahkan hutan tropis lewat media akuarium. Berbagai jenis pohon dapat diselaraskan dengan akuarium yang disesuaikan dengan jenis keinginan serta kemampuan keuangan.
    Bagi para pemula mungkin dapat memilih pohon-pohon yang cukup hijau dan rimbun namun tak perlu mahal. Asal selalu memperhatikan suhu air antara 25-27 derajat Celsius serta jenis ikan dan harus memiliki media pasir selica sehingga habitat pohon tak mudah rusak. Pepohonan itu memerlukan karbondioksida dari alat khusus, cahaya ultra violet lewat lampu, dan pupuk cair. Harga tanaman hias di pasaran berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 2 juta. Namun apabila mengetahui jenisnya cukup mencari di daratan bahkan ke pegunungan.
    Model akuarium pepohonan ini sudah hampir sepuluh tahun ditemukan peneliti Belanda ketika berkunjung di hutan tropis. Di Indonesia sendiri baru populer beberapa tahun belakangan ini karena biaya pemeliharaan yang mahal. Untuk akuarium berukuran besar harus merogoh kocek sedikitnya 10 jutaan dan tanamannya sendiri dijual Rp 5 juta per meter.
Aksesoris perlengkapan akuarium menjadi sesuatu yang tak terpisahkan dari akuarium. Aksesoris akan menambah keindahan akuarium. Bentuk aksesoris ini memang bermacam-macam sesuai dengan selera pecinta ikas hias seperti kulit kerang, batu-batuan, pasir, hingga tumbuh-tumbuhan baik yang asli maupun yang plastik. Bisa juga dihias dengan relief.
    Berbagai aksesoris akuarium sebenarnya tak hanya berfungsi untuk hiasan. Pernak-pernik akuarium seperti batu karang misalnya bisa menjadi tempat ikan berlindung. Apalagi pada akuarium yang luas dan terdiri dari beberapa jenis ikan. Tentu saja berbagai hiasan ini harus disesuaikan dengan jenis ikan yang dipelihara. Selain itu perawatan harus rutin dilakukan agar keindahan tetap terjaga.

BACA SELENGKAPNYA 

Subscribe

Donec sed odio dui. Duis mollis, est non commodo luctus, nisi erat porttitor ligula, eget lacinia odio. Duis mollis

© 2013 Info Minapolitan. All rights reserved.
Designed by SpicyTricks